Fungsi Komponen - Komponen Pada Piston
Piston menjadi ujung tombak dalam menghasilkan tenaga pada mesin. Pembakaran yang maksimal pada ruang bakar akan mendorong piston pada langkah kerja dan meneruskannya ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak putar.
Gerak piston aksial ( naik turun ) pada ruang bakar mempunyai segudang fungsi dan mempunyai ritme kerja komponen yang paling berat. Oleh alasannya ialah itu piston terbuat dari besi adonan yang ringan, berpengaruh dan tahan terhadap suhu panas yang tinggi.
Untuk mengatasi itu semua, maka piston tidak bekerja sendirian melainkan ada beberapa komponen yang membantu piston semoga sanggup bekerja secara maksimal dan mencegah kerusakan yang parah.
2. Ring Oli
Berbeda dengan ring kompresi, ring oli hanya terdapat 1 buah saja pada piston. Fungsinya mencegah semoga oli tidak masuk ke ruang bakar. Fungsi yang lainnya yaitu menyapu lapisan oli pada dinding silinder ketika piston bergerak dari TMA ke TMB untuk membentuk lapisan tipis oli ( Oil film ) antara ring piston dan dinding silinder. Ada dua tipe pegas, integral dan segment.
3. Celah Ring
4. Pena Piston
Gerak piston aksial ( naik turun ) pada ruang bakar mempunyai segudang fungsi dan mempunyai ritme kerja komponen yang paling berat. Oleh alasannya ialah itu piston terbuat dari besi adonan yang ringan, berpengaruh dan tahan terhadap suhu panas yang tinggi.
Untuk mengatasi itu semua, maka piston tidak bekerja sendirian melainkan ada beberapa komponen yang membantu piston semoga sanggup bekerja secara maksimal dan mencegah kerusakan yang parah.
Piston |
Piston bergerak turun naik di dalam silinder untuk melaksanakan langkah hisap, kompresi, usaha,
dan buang. Fungsi utama dari piston ialah untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol melalui connecting rod. Piston terbuat dari alumunium alloy (paduan alumunium), alasannya ialah ringan dan radiasi panas baik. Pada piston mesin diesel tipe injeksi pribadi terdapat lubang yang berfungsi sebagai ruang bakar.
Pada sebagian piston, pada kepalanya diberi heat dam dan ada juga yang pada ring slot pertama dibentuk dari FRM (Fiber Reinforced Metal) yang merupakan perpaduan antara alumunium dan ceramic fiber. Kedua cara ini bertujuan untuk mencegah perubahan bentuk piston pada groove no. 1 alasannya ialah panas. Pada beberapa piston terdapat offset dan cooling channel. Offset berfungsi untuk mencegah keausan ke satu sisi yang berlebihan. Cooling channel berfungsi untuk mendinginkan piston.Piston slap ialah benturan ke samping jawaban tenaga dorong pembakaran.
a. Celah Piston
Celah Piston |
Saat piston menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan diameternya bertambah, maka antara silinder dan piston dibentuk celah yang disebut piston clearance. Pada umumnya celah piston antara 0,02 – 0,12 mm. Bentuk piston ketika dingin, diameter atas lebih kecil dari diameter bawah.
b. Ring Piston
Ring Piston |
Pegas piston (piston ring) dipasang dalam ring groove. Ring piston terbuat dari baja special. Pada piston terdapat 3 Buah ring piston.
Ring piston berfungsi untuk :
- Mencegah kebocoran selama langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.
1. Ring Kompresi
Ring Kompresi |
Ring piston pada mesin kendaraan beroda empat mempunyai 3, 2 untuk ring kompresi dan 1 untuk ring oli. Ring kompressi dipasang pada ujung potongan atas dan tengah-tengah. Dari namanya kita niscaya sudah tahu fungsi ring ini, ya fungsinya ialah untuk menahan pengkompresian adonan udara dan materi bakar pada ketika langkah kompresi semoga tidak bocor kebawah atau ke Crankcase.
Ring Oli |
Berbeda dengan ring kompresi, ring oli hanya terdapat 1 buah saja pada piston. Fungsinya mencegah semoga oli tidak masuk ke ruang bakar. Fungsi yang lainnya yaitu menyapu lapisan oli pada dinding silinder ketika piston bergerak dari TMA ke TMB untuk membentuk lapisan tipis oli ( Oil film ) antara ring piston dan dinding silinder. Ada dua tipe pegas, integral dan segment.
3. Celah Ring
Celah Ring Piston |
Pegas piston akan mengembang bila dipanaskan. Dengan alasan ini pada ujung ring piston harus terdapat celah yang disebut ring end gap. Besarnya celah pada umumnya ialah 0,2 – 0,5 mm pada temperatur ruangan, dan diukur pada 10 mm dan 120 mm dari atas silinder.
Batang Piston |
Pena piston (piston pin) menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil dari connecting rod. Dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak ke connecting rod. Pena piston berlubang di dalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung ditahan oleh bushing pena torak (piston pin boss). Adapun jenis penyambungan piston dengan batang piston berbeda, ibarat pada gambar dibawah ini.
Jenis - Jenis Penyambungan Piston |
Proses pembukaan piston piston harus dibuka dengan hati - hati. Karena jikalau terjadi kesalahan, maka kerusakan pada piston sanggup saja terjadi. Ada beberapa rekomendari yang harus kita lakukan sebelum membuka pin piston, yaitu memanaskannya semoga sedikit memuai lubangnya dan gampang dibuka.
Post a Comment for "Fungsi Komponen - Komponen Pada Piston"