Fungsi Komponen - Komponen Pada Sistem Pelumasan
Sistem Pelumasan Pada Mesin Diesel |
Pada sistem pelumasan banyak komponen yang bekerja satu dengan yang lainnya. Ini sebab sistem pelumasan yang bekerja secara bersirkulasi dengan cepat dan menghasilkan kembali oli yang higienis untuk melumasi komponen - komponen yang presisi melalui lubang - lubang kecil.
Fungsi komponen - komponen pada sistem pelumasan harus maksimal. Karena kalau salah satu komponen sistem pelumasan rusak, maka kerusakan sanggup saja terjadi pada mesin, bahkan yang paling parah yaitu matinya mesin secara mendadak. Ini terjadi sebab mesin mengalami panas berlebih ( over heating ) yang menimbulkan material mesin mengalami depormasi ( mengembang ).
Alur sistem pelumasan pada mesin |
Oleh sebab itu tidak ada salahnya kita menyidik kondisi oli pada kendaraan kita. Caranya pun sangat mudah, dengan mengangkat stick oli dan melihat kualitas serta kuantitas oli pada mesin tersebut, apakah levelnya masih sesuai dan dilihat dari warna olinya yang tidak bercampur dengan air.
Pada artikel ini, kita akan membahas sistem pelumasan pada mesin diesel. Alasannya, pada mesin diesel komponen sistem pelumasan pada mesin diesel sedikit lebih banyak. Kaprikornus kalau kita sudah mempelajari sistem pelumasan pada mesin diesel, kita juga sudah mengetahui komponen sistem pelumasan pada mesin bensin. Karena komponen pelumasan pada mesin diesel ada juga di mesin bensin. Namun sebaliknya, belum tentu ada komponen pelumasan mesin diesel pada komponen pelumasan mesin bensin.
Adapun fungsi komponen - komponen sistem pelumasan diantaranya yaitu :
1. Pumpa Oli
Fungsi pumpa oli yaitu untuk menghisap oli pada panci oli yang selanjutnya disalurkan ke saringan oli sebelum diteruskan ke semua komponen - komponen yang akan dilumasi. Putaran pumpa oli didapatkan dari putaran poros engkol atau poros bubungan. Secara bentuk, pumpa oli terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Internal Gear
2. Throchoid
3. External Gear
2. Sistem Pengatur Tekanan Oli
Ketika pompa oli digerakkan oleh mesin maka tekanan oli akan naik, pada kecepatan tinggi tekanan oli akan berlebihan dan hal ini sanggup menimbulkan kebocoran pada seal-seal oli dan ini berbahaya. Untuk mencegah hal ini maka dibutuhkan semacam pengatur yang menjaga tekanan oli semoga tetap konstan tanpa terpengaruh putaran mesin. Komponen yang melaksanakan hal ini yaitu relief valve.
3. Saringan Oli
Oli mesin berangsur-angsur menjadi kotor bercampur dengan logam-logam yang kecil, carbon, endapan lumpur dan lain-lain. Bila bagian-bagian yang bergerak dilumasi oleh oli yang kotor kesannya terjadi keausan. Untuk mencegah hal ini, maka dipasang oil filter pada sistem pelumasan yang berfungsi untuk memisahkan kotoran-kotoran dari oli. Pada oil filter dipasangkan by pass valve yang berfungsi sebagai saluran alternatif ketika oil filter tersumbat
4. Lampu Tanda Tekanan Oli
Lampu tanda tekanan oli (oil pressure warning lamp) berfungsi untuk memberi peringatan ke pengemudi bahwa sistem pelumasan tidak normal Dan dipasang pada blok silinder untuk mendeteksi tekanan pada oil gallery. Tekanan yang normal pada oli mesin menimbulkan lampu oli akan mati pada ketika mesin hidup. Sebaliknya, kalau terjadi tekanan yang tidak normal, maka lampu akan hidup ( menyala ) pada ketika mesin berputar.
Saat mesin mati atau tekanan oli rendah titik kontak di dalam switch tekanan oli menutup sehingga lampu peringatan hidup (menyala).
Saat mesin hidup dan tekanan oli naik, maka tekanan oli ini mendorong diapragm sehingga titik kontak membuka dan lampu peringatan mati
5. Nosel Oli
6. Pendingin Oli
1. Pumpa Oli
Pumpa Oli |
1. Internal Gear
2. Throchoid
3. External Gear
2. Sistem Pengatur Tekanan Oli
Pengatur Tekanan Oli |
Ketika pompa oli digerakkan oleh mesin maka tekanan oli akan naik, pada kecepatan tinggi tekanan oli akan berlebihan dan hal ini sanggup menimbulkan kebocoran pada seal-seal oli dan ini berbahaya. Untuk mencegah hal ini maka dibutuhkan semacam pengatur yang menjaga tekanan oli semoga tetap konstan tanpa terpengaruh putaran mesin. Komponen yang melaksanakan hal ini yaitu relief valve.
3. Saringan Oli
Saringan Oli |
4. Lampu Tanda Tekanan Oli
Lampu tanda tekanan oli (oil pressure warning lamp) berfungsi untuk memberi peringatan ke pengemudi bahwa sistem pelumasan tidak normal Dan dipasang pada blok silinder untuk mendeteksi tekanan pada oil gallery. Tekanan yang normal pada oli mesin menimbulkan lampu oli akan mati pada ketika mesin hidup. Sebaliknya, kalau terjadi tekanan yang tidak normal, maka lampu akan hidup ( menyala ) pada ketika mesin berputar.
Pada Saat Tekanan Rendah ( Kunci kontak On Mesin Mati ) |
Pada Saat Tekanan Tinggi ( kunci Kontak On, mesin hidup ) |
5. Nosel Oli
Nozel Oli |
Nosel oli (oil nozzle) berfungsi untuk mendinginkan kepingan dalam piston. Pada oil nozzle terdapat check valve yang berfungsi untuk mencegah tekanan oli dalam sirkuit pelumasan turun terlalu rendah (1,4 kg/cm2).
6. Pendingin Oli
Pendingin Oli |
Post a Comment for "Fungsi Komponen - Komponen Pada Sistem Pelumasan"