Tarif Ojol Naik, Konsumen Dapat Lari Ke Kendaraan Pribadi
"Konsumen ojek online sangat sensitif terhadap harga. Baru sesudah itu kenyamanan," ujar Ketua Tim Peneliti RISED (Research Institute of Socio-Economic Development) Rumayya Batubara, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/2/2019).
Dari hasil survei RISED, menyimpulkan bahwa jarak tempuh rata-rata konsumen yaitu 8,8 km/hari. Dengan jarak tempuh sejauh itu, kalau ada kenaikan tarif dari Rp 2.200 km (asumsi tarif tertinggi dikala ini) menjadi Rp 3.100/km (naik Rp 900/km), maka pengeluaran konsumen bertambah jadi Rp 7.920/hari.
"Keuntungan besar awalnya memang akan didapat para driver ojek online. Tapi hanya jangka pendek, paling sebulan sampai dua bulan saja," kata Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal.
Setelah itu, seruan konsumen akan transportasi ojek online diprediksi menurun signifikan. "Konsumen sanggup dengan gampang kembali memakai kendaraan eksklusif sepenuhnya apabila tarif ojol naik signifikan. Yang dikhawatirkan pengguna motor atau kendaraan beroda empat eksklusif akan bertambah banyak," jelas Rumayya.
Post a Comment for "Tarif Ojol Naik, Konsumen Dapat Lari Ke Kendaraan Pribadi"