Produsen Motor Dibikin Puyeng Motor Listrik, Terutama Baterai

Motor listrik ialah sebuah keniscayaan di masa depan. Produsen motor pun berlomba-lomba menyebarkan motor listrik, namun ada satu hal yang selalu bikin puyeng produsen, yakni soal baterai dan jarak jelajah motornya. Hal itu disampaikan Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor Johannes Loman dikala ditemui beberapa wartawan di Jakarta,

"Listrik itu bagaimana baterai dapat murah, dan mengisinya dapat cepat. Sekarang dari semua brand, charging-nya usang dan jaraknya belum jauh," ujar Loman.

Menurut dia, untuk baterai motor listrik, lebih cocok memakai metode penukaran menyerupai penukaran tabung gas. Namun bukan berarti metode penukaran baterai ini tidak ada masalah. "Hanya saja cost-nya belum menyamai motor bensin," ujar Loman.

Agar swap baterai motor listrik dapat sukses maka di stasiun penukaran baterai, jumlah baterai yang tersedia idealnya 3 kali jumlah motor yang beredar. "Kalau yang pakai motor listrik sejuta maka baterainya 3 juta," ujarnya.

Di Indonesia, tercatat gres Viar yang berani merilis motor bertenaga listrik, yakni Viar Q1. Motor ini memakai tenaga listrik yang dapat mencapai kecepatan 60 km per jam.

Dari nama lokal, pabrikan motor Gesits juga kabarnya menyusul di awal tahun ini. Motor akan dijual dengan banderolan harga sekitar Rp 22 juta.

Namun bila ingin tau dengan sensasi roda dua listrik,  dapat mulai mencoba menyewa sepeda listrik Migo. Sepeda listrik dengan bentuk menyerupai motor listrik.

Untuk memakai layanan Migo, terlebih dulu kita harus mengunduh aplikasi di Play Store dan App Store, dilanjutkan registrasi. Saat berada di Migo Station, cukup lakukan pemindaian barcode yang ada di bab belakang, sepeda listrik pun dapat digunakan.

Tarifnya sendiri hanya Rp 3.000 per 30 menit. Unit yang telah simpulan dipinjam, dikembalikan ke Migo Station. Setelah memakai sepeda, pengguna tinggal menekan tombol selesai. Nantinya, penjaga di Migo Station akan memindai barcode untuk mengonfirmasi pengembalian sepeda.