Toyota Minta Accesories Pasokan Avanza Dari Daihatsu
"Inden masih satu bulan," ungkap Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Seorjopranoto saat dikonfirmasi
CEO Auto2000 Martogi Siahaan sebelumnya sempat menyebut inden kendaraan beroda empat Avanza di dilernya mencapai sekitar 2 bulan.
Sepanjang bulan pertama tahun 2019, penjualan Avanza memang menurun dibandingkan Desember 2018. Penjualan Avanza pada Januari 2019 ini bisa dibilang masih kurang memuaskan lantaran di bawah sasaran yang dicanangkan.
Avanza mencetak angka 5.500 unit secara wholesales (dari pabrik ke diler). Secara ritel alias kendaraan beroda empat yang dibeli oleh konsumen langsung, Toyota bisa menjual 5.400 unit Avanza.
Sebagai informasi, Toyota menargetkan penjualan Avanza bisa menyentuh angka 6.000-7.000 setiap bulannya. Penurunan penjualan ini salah satunya disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari Daihatsu.
"Kami masih menunggu pasokan pelengkap dari ADM untuk memenuhi pesanan yang sudah terdaftar di diler-diler Toyota kami," jelas Soerjo.
Tahun 2019, menjadi tantangan tersendiri bagi Avanza. Avanza pekan depan akan kedatangan pemain usang berwajah gres yaitu Nissan Livina. Livina memang selama ini belum bisa meruntuhkan kejayaan Avanza. Avanza mulai sedikit terusik usai Xpander tiba pada pertenahan 2017.
Xpander sempat beberapa kali menyalip Avanza dari daftar kendaraan beroda empat terlaris se-Indonesia. Kembali ke Livina, MPV andalan Nissan ini bakal mempunyai wujud seolah-olah dengan Xpander.
Tentunya diperlukan akan bisa kembali meningkatkan penjualannya. Kira-kira Avanza bisa nggak ya mempertahankan tahtanya sebagai kendaraan beroda empat terlaris dengan bermodalkan wajah baru? Atau justru wajah gres Avanza masih kalah dengan Livina yang berubah tampang?
