Royal Enfield Tenar Gara-Gara Pengaruh Jokowi, Ridwan Kamil, Dan Gibran?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Gibran Rakabuming memiliki motor Royal Enfield. Royal Enfield rasanya pantas berbangga diri alasannya yaitu model sepeda motornya dipilih dari banyak sekali kalangan di Indonesia.

Untuk diketahui bahwa sebelumnya, Jokowi telah membeli motor modifikasi bergaya chopper dengan basis mesin Royal Enfield Bullet 350. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, mungkin peribahasa itu cocok putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming. Gibran beberapa waktu ke belakang juga mulai menggemari naik motor. Bahkan, Gibran juga mempunyai motor modifikasi berbasis Royal Enfield Classic 500.

Jokowi mengendarai motor Royal Enfield modifikasi Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Sementara Gubernur Jawa Barat, Kang Emil--sapaan akrabnya--menunggangi Royal Enfield Classic Battle Green yang seolah-olah dengan punya Gibran, sebuah motor bernuansa militer dengan mesin berkapasitas 500 cc.

Ridwan Kamil dan Royal Enfield miliknya Foto: Instagram/Ridwan Kamil

Foto: Instagram/Alitt Susanto

Selain pejabat publik, artis-artis Indonesia juga banyak yang memakai motor Royal Enfield. Tentu dengan beberapa tokoh publik memakai sepeda motor tersebut apakah berdampak dengan penjualan Royal Enfield di Indonesia?

Menanggapi hal tersebut Managing Director PT Distributor Motor Indonesia Ade Sulistioputra tidak dapat memastikannya.

"Kalau bicara soal meningkat (penjualan) kita tidak dapat lihat ya, berbicara pembelian kita tidak approach (pendekatan) mereka memang tertarik dengan motor sendiri itu kan," ungkap Ade.

Lebih lanjut, dirinya tidak dapat memetakan efek Jokowi, Ridwan Kamil dan Gibran memakai sepeda motor Royal Enfield. Namun dirinya tidak menampik bahwa Royal Enfield Indonesia turut dibantu soal perluasan mereknya di Tanah Air.

"Tapi jikalau soal peningkatan jujur, pasti merk awareness ada, dengan Pak Ridwan Kamil sering mention, hampir tiap bulan nge-post, orang niscaya pribadi penasaran, cuma apakah direct penjualan apa tidak nah itu harus ada analisa lebih lanjut," tambahnya.