Inilah Cara Kerja, Gejala Hingga Penyebab Kerusakan Sistem Pengapian CDI Pada Motor
Idokeren.com – Setelah sebelumnya kita membahas fungsi hingga jenis-jenis sistem pengapian CDI pada motor. Sekarang saatnya kita membahas cara kerja, gejala hingga penyebab kerusakan dari sistem pengapian ini.
Kalau berbicara fungsi dari CDI pasti kalian mengetahuinya yaitu sebagai sistem pengapian pada motor. Tetapi tahukah kalian bagaimana cara kerja dari sebuah alat yang terlihat kecil ini mampu mengatur rangkaian sistem kelistrikan pada motor ?
Tidak hanya itu, bahkan yang sering menjadi pertanyaan adalah ? indikasi dari kerusakan dan gejalanya. Karena terkadang ada kerusakan, namun CDI masih berfungsi dengan normal.
Nah, semua pertanyaan kalian bisa terjawab disini semuanya. Gak percaya sob ? coba dibaca sampai akhir..
Namun sebelum itu arus harus melewati konveter dan meningkatkan tegangannya hingga batas tertentu. Ketika mesin belum menyala arus masih tertahan di kapasitor. Tetapi ketika mesin menyala sinyal akan di kirim ke PWM dari pick up coil ( ini adalah komponen yang terdapat pada sistem pengapian CDI ).
Kemudian sinyal dikirim sesuai dengan RPM mesin dan muncul ke pulse tertentu yang dikirim ke SCR. Ketika rangkaian terputus, maka kapasitor akan terhubung ke ignition coil. Dimana kemagnetan akan menciptakan induksi kumparan sekunder dan tegangan yang tinggi dan besar.
Nah, disitulah baru percikan api melakukan pembakaran terhadap bahan bakar dan mesin akan menyala.
Dan untuk motor ngebul biasanya terjadi karena CDI tidak terpasang dengan benar, sehingga pengapian motor tidak memercikan api secara stabil sehingga pemabakan tidak sempurna dan bisa anda lihat motor akan seperti mengeluarkan asap tebal.
Selanjutnya ada kosleting pada kabel, hal yang sering dan umum terjadi adalah posisi kabel yang tidak sama sehingga terjadi kosleting pada kabel. Cara mengeceknya sebetulnya cukup mudah, kalian tinggal sambungkan kabel merah di Avometer ke kabel CDI yang menyambung pada bagian coil.
Setelah itu kalian cek kabel hitam pada Avometer dan dihubungkan ke bodi motor. nah, ketika semuanya terpasang motor memang bisa menyala. Tetapi untuk mengecek tegangan listrik keluar atau tidak adalah dengan melihat Avometer. Jika tidak ada maka ada kemungkinan CDI telah rusak atau ada komponen kelistrikan yang rusak .
Maka, sangat disarankan bagi kalian yang menggunakan motot terutama motor matic ada baiknya selalu mengecek bagian CDI jika memakainya. Karena motor mati tiba-tiba bisa jadi gejala terakhir dari kerusakan CDI.
Jika kalian terus memaksakan untuk menyala ada baiknya ikuti pengecekan konleting listrik yang sudah dijelaskan diatas tadi. Dan jika takut ada baiknya bawa ke bengkel terdekat.
Disini saya hanya membahas komponen penyebab yang paling umum terjadi yaa sob. Dan bukan berarti komponen lain tidak bekerja, tetapi komponen dibawah ini seperti asistennya CDI. Mereka adalah :
Kerusakan pada busi ini akan mengakibatkan pengapian kecil. Indikasi yang umum terjadi adalah adanya letupan atau percikan api pada kepala / moncong knalpot pada saat motor di gas dinyalakan / ditarik.
Selain itu, sistem isolator pada busi juga bisa menjadi penyebab kuat lancarnya pembakaran karena jika terputus otomatis pembakaran tidak akan sempurna.
Karena kalau sudah coil yang rusak maka dia akan membebani CDI itu sendiri, itu terjadi karena koil bekerja dari besar kecilnya percikan api yang dihasilkan di ruang pembakaran.
Dan yang terakhir kita mempunyai spull, kerusakan pada CDI ini terjadi bisa karena spull yang terputus atau terbakar. Spull ini erat hubungannya dengan CDI AC karena memberikan tegangan pengapian.
Pada awalnya tegangan yang dihasilkan oleh spull ini akan melemah ketika disalurkan ke CDI. Namun setelah itu bisa saja terjadi gosong yang bersaaan ketika motor akan distater karena spull sudah bermasalah.
Namun terlepas dari 3 komponen diatas komponen kelistrikan pada CDI itu ada banyak sekitar 6 hingga 8. Jadi bisa saja gejala dan penyebab kerusakan pada CDI bukan karena 3 komponen diatas karena rangkaian dari CDI itu berbeda-beda tergantung jenis dan sistem pengapian yang digunakan oleh motor.
Beberapa komponen yang mungkin bisa menjadi penyebab dari CDI rusak atau tidak berfungsi adalah aki motor, kiprok, kabel di bagian Avometer, ignition coil, komponen pulse igniter, komponen voltage converter, komponen baterai, komponen CDI unit dan bagian SCR.
Semua kompone ini bisa saja menjadi peyebabnya, maka dari itu pengecekan pada CDI sangatlah penting terutama pada komponen pendukung di sekitar CDI.
Sekian pembahasan kali ini tentang Cara Kerja, Gejala Hingga Penyebab Kerusakan Sistem Pengapian CDI Pada Motor. Terima kasih sudah membaca sampai akhir dan semoga ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat. Sampai jumpa lagi sob..
Kalau berbicara fungsi dari CDI pasti kalian mengetahuinya yaitu sebagai sistem pengapian pada motor. Tetapi tahukah kalian bagaimana cara kerja dari sebuah alat yang terlihat kecil ini mampu mengatur rangkaian sistem kelistrikan pada motor ?
Tidak hanya itu, bahkan yang sering menjadi pertanyaan adalah ? indikasi dari kerusakan dan gejalanya. Karena terkadang ada kerusakan, namun CDI masih berfungsi dengan normal.
Nah, semua pertanyaan kalian bisa terjawab disini semuanya. Gak percaya sob ? coba dibaca sampai akhir..
Cara kerja sistem pengapian CDI pada motor
Di artikel sebelumnya secara garis besar sudah saya jelaskan cara kerja dari CDI ini. Tetapi di pembahasan kali ini cukup berbeda, sebab sistemnya itu terbagi menjadi 2 yaitu :1. CDI Versi Sederhana
Untuk sistem pengapian CDI yang sederahana veersinya masih memanfaatkan platina. Platina ini berfungsi sebagai pengalir arus pada kapasitor, jadi ketika tercipta aliran arus baterai CDI kontak motor harus dalam keadaan ON.Namun sebelum itu arus harus melewati konveter dan meningkatkan tegangannya hingga batas tertentu. Ketika mesin belum menyala arus masih tertahan di kapasitor. Tetapi ketika mesin menyala sinyal akan di kirim ke PWM dari pick up coil ( ini adalah komponen yang terdapat pada sistem pengapian CDI ).
Kemudian sinyal dikirim sesuai dengan RPM mesin dan muncul ke pulse tertentu yang dikirim ke SCR. Ketika rangkaian terputus, maka kapasitor akan terhubung ke ignition coil. Dimana kemagnetan akan menciptakan induksi kumparan sekunder dan tegangan yang tinggi dan besar.
Nah, disitulah baru percikan api melakukan pembakaran terhadap bahan bakar dan mesin akan menyala.
2. CDI Versi Modern
Sedangkan untuk yang modern, versinya lebih sederna dan lebih awet kerena platina yang berfungsi sebagai pengalir arus melainkan menggunakan pulse igniter. Yang kemudian pulse igniter ini akan mengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu mesin digunakan.Gejala CDI pada motor mulai lemah
Sebelum kita membahas penyebab kerusakan CDI pada motor, ada baiknya kalian mengetahui juga gejalanya. Karena biasanya gejala yang timbul ini menjadi pertanda, apakah kerusakan CDI parah atau tidak.1. Kelistrikan tidak stabil atau Motor Ngebul
Hal pertama dan pasti terjadi jika CDI mulai melemah adalah ada masalah dengan sistem kelistrikan. Ini adalah hal yang tidak bisa dipungkiri sob, pada awalnya memang tegangan tidak turun secara drastic tetapi gejalanya bisa terlihat pada lampu motor.Dan untuk motor ngebul biasanya terjadi karena CDI tidak terpasang dengan benar, sehingga pengapian motor tidak memercikan api secara stabil sehingga pemabakan tidak sempurna dan bisa anda lihat motor akan seperti mengeluarkan asap tebal.
2. Kosleting pada kabel
Selanjutnya ada kosleting pada kabel, hal yang sering dan umum terjadi adalah posisi kabel yang tidak sama sehingga terjadi kosleting pada kabel. Cara mengeceknya sebetulnya cukup mudah, kalian tinggal sambungkan kabel merah di Avometer ke kabel CDI yang menyambung pada bagian coil. Setelah itu kalian cek kabel hitam pada Avometer dan dihubungkan ke bodi motor. nah, ketika semuanya terpasang motor memang bisa menyala. Tetapi untuk mengecek tegangan listrik keluar atau tidak adalah dengan melihat Avometer. Jika tidak ada maka ada kemungkinan CDI telah rusak atau ada komponen kelistrikan yang rusak .
3. Motor tiba-tiba mati
Dan yang terakhir ada motor mati tiba-tiba, hal ini bisa terjadi ketika sebelum atau sesudah motor mengeluarkan asap tebal. Jadi ada dua kemungkinan motor bisa mati tiba-tiba kalau bukan karena bahan bakar habis berarti kelistrikan pada CDI telah rusak.Maka, sangat disarankan bagi kalian yang menggunakan motot terutama motor matic ada baiknya selalu mengecek bagian CDI jika memakainya. Karena motor mati tiba-tiba bisa jadi gejala terakhir dari kerusakan CDI.
Jika kalian terus memaksakan untuk menyala ada baiknya ikuti pengecekan konleting listrik yang sudah dijelaskan diatas tadi. Dan jika takut ada baiknya bawa ke bengkel terdekat.
Penyebab Kerusakan Sistem Pengapian CDI Pada Motor
Setelah membahas gejala CDI pada motor mulai melemah, maka tidak akan lengkap jika tidak membahasa penyebab kerusakannya karena tidak semua gejala yang timbul itu karena kerusakan CDI. Karena CDI itu tidak bekerja sediri tetapi ada beberapa komponen pendukung CDI agar bejalan.Disini saya hanya membahas komponen penyebab yang paling umum terjadi yaa sob. Dan bukan berarti komponen lain tidak bekerja, tetapi komponen dibawah ini seperti asistennya CDI. Mereka adalah :
1. Busi
Siapa yang tidak mengenal busi yang pasti dipakai dalam waktu yang lama pada motor. Fungsi penting dari busi adalah sebagai pengapian dalam motor supaya motor dapat hidup.Kerusakan pada busi ini akan mengakibatkan pengapian kecil. Indikasi yang umum terjadi adalah adanya letupan atau percikan api pada kepala / moncong knalpot pada saat motor di gas dinyalakan / ditarik.
Selain itu, sistem isolator pada busi juga bisa menjadi penyebab kuat lancarnya pembakaran karena jika terputus otomatis pembakaran tidak akan sempurna.
2. Coil
Setelah busi ada coil atau koil yang bisa menjadi penyebab dari rusaknya CDI. Jadi coil dan busi ini mempunyai hubungan yang mana berhunbungan dengan pembakaran.Karena kalau sudah coil yang rusak maka dia akan membebani CDI itu sendiri, itu terjadi karena koil bekerja dari besar kecilnya percikan api yang dihasilkan di ruang pembakaran.
3. Spull
Dan yang terakhir kita mempunyai spull, kerusakan pada CDI ini terjadi bisa karena spull yang terputus atau terbakar. Spull ini erat hubungannya dengan CDI AC karena memberikan tegangan pengapian. Pada awalnya tegangan yang dihasilkan oleh spull ini akan melemah ketika disalurkan ke CDI. Namun setelah itu bisa saja terjadi gosong yang bersaaan ketika motor akan distater karena spull sudah bermasalah.
Namun terlepas dari 3 komponen diatas komponen kelistrikan pada CDI itu ada banyak sekitar 6 hingga 8. Jadi bisa saja gejala dan penyebab kerusakan pada CDI bukan karena 3 komponen diatas karena rangkaian dari CDI itu berbeda-beda tergantung jenis dan sistem pengapian yang digunakan oleh motor.
Beberapa komponen yang mungkin bisa menjadi penyebab dari CDI rusak atau tidak berfungsi adalah aki motor, kiprok, kabel di bagian Avometer, ignition coil, komponen pulse igniter, komponen voltage converter, komponen baterai, komponen CDI unit dan bagian SCR.
Semua kompone ini bisa saja menjadi peyebabnya, maka dari itu pengecekan pada CDI sangatlah penting terutama pada komponen pendukung di sekitar CDI.
Sekian pembahasan kali ini tentang Cara Kerja, Gejala Hingga Penyebab Kerusakan Sistem Pengapian CDI Pada Motor. Terima kasih sudah membaca sampai akhir dan semoga ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat. Sampai jumpa lagi sob..
Post a Comment for "Inilah Cara Kerja, Gejala Hingga Penyebab Kerusakan Sistem Pengapian CDI Pada Motor "